Cara orang untuk mengekspresikan diri lewat motor tunggangannya memang berbeda-beda. Misalnya Ade Satriawan ini yang berniat menikah ini, motor Yamaha Mio keluaran tahun 2006 miliknya pun bakal dijadikan mas kawin.
Ade pun tidak asal pilih builder untuk memodifikasi motornya, pencarian pun dimulainya, dengan memilih Tauco Custom yang dikomandani Topo Goedel Atmodjo sebagai acuan untuk merombak tunggangan milik Ade. Tanpa pikir panjang, Topo mengisyaratkan Matic Fighter untuk motor Ade.
"Menurut gue jika ingin memodifikasi tunggangan roda dua harus sesuaikan dengan temanya, jangan asal pilih tema, bisa-bisa dalam jangka waktu dekat tuh motor akan dirombak lagi karena tidak sesuai dengan konsep awalnya," ujar Ade Satriawan pemilik motor Mio keluaran tahun 2006 kepada detikOto, Rabu (14/1/09).
"Selain karena bodi skubek Mio yang mungil, saya juga ingin tonjolkan gaya baru," ungkap Ade dengan persetujuan Topo.
Dari sisi tampilan, Mio dirubah total menurut temanya, sehingga kesan Mio matic tertutupi dengan gaya motor sport yang eye catching. Tentu banyak perubahan pada si bodi mungil. Topo merubah total bodi mio dengan mengaplikasikan aliran street fighter, tentunya dengan plat galvanis 0,8mm andalan Tauco Custom.
Rangka pun tidak luput dari tangan sang modifikator, dari tangan Topo ia membangun chasis baru sehingga dapat menopang bodi street fighter yang menempel pada Mio 2006 ini. Tidak itu saja, untuk menambah kesan motor sport, Topo membuat dudukan suspensi belakang sehingga bisa mengaplikasikan suspensi monoshock kepunyaan Yamaha Jupiter MX.
Karena ingin menghasilkan karya yang sempurna, Head lamp milik Yamaha FZ6 dicokokan dengan menyesuaikan dudukan yang ada, bukan itu saja untuk menambah kesan motor sport, Topo meletakan stop lamp kepunyaan Yamaha fino dan ditambah knalpot undertail dua buah. "Agar benar-benar seperti motor sport," ujar Topo
Dari Mio ini ada beberapa inovasi yang dilakukan Topo, pengerjaan pun dilanjutkan dengan menempelkan Shock depan kepunyaan Aprilia 250 cc dengan pengaplikasian satu set rem master part brembo pada bagian rem depan dan rem belakang untuk menghentikan laju motor yang mesinnya sudah di bore up menjadi 180 cc ini.
Tidak itu saja, untuk menggilas jalanan Jakarta, motor matic fighter ini dibekali dengan pelek ukuran 14 piaggio X9 pada bagian depan dengan balutan ban battlax 120/60 dan pelek ukuran 13 piaggio X9 pada bagian belakang ditambah balutan ban battlax 140/60 sehingga mengentalkan nuansa sport fighter pada motor matic tersebut.
Hasilnya lumayan Ade mengaku puas banget dengan hasil karya Topo. Sebagai builder kondang sudah memenuhi keinginan Ade yang suka menunggangi motor sport fighter.
"Walaupun hanya motor matic modifikasi ala sport fighter, tapi it’s ok lah! Yang penting motor ini mirip dan nyaman untuk dipakai keseharian apalagi klik banget dengan temanya," ujar Ade.
Ade pun tidak asal pilih builder untuk memodifikasi motornya, pencarian pun dimulainya, dengan memilih Tauco Custom yang dikomandani Topo Goedel Atmodjo sebagai acuan untuk merombak tunggangan milik Ade. Tanpa pikir panjang, Topo mengisyaratkan Matic Fighter untuk motor Ade.
"Menurut gue jika ingin memodifikasi tunggangan roda dua harus sesuaikan dengan temanya, jangan asal pilih tema, bisa-bisa dalam jangka waktu dekat tuh motor akan dirombak lagi karena tidak sesuai dengan konsep awalnya," ujar Ade Satriawan pemilik motor Mio keluaran tahun 2006 kepada detikOto, Rabu (14/1/09).
"Selain karena bodi skubek Mio yang mungil, saya juga ingin tonjolkan gaya baru," ungkap Ade dengan persetujuan Topo.
Dari sisi tampilan, Mio dirubah total menurut temanya, sehingga kesan Mio matic tertutupi dengan gaya motor sport yang eye catching. Tentu banyak perubahan pada si bodi mungil. Topo merubah total bodi mio dengan mengaplikasikan aliran street fighter, tentunya dengan plat galvanis 0,8mm andalan Tauco Custom.
Rangka pun tidak luput dari tangan sang modifikator, dari tangan Topo ia membangun chasis baru sehingga dapat menopang bodi street fighter yang menempel pada Mio 2006 ini. Tidak itu saja, untuk menambah kesan motor sport, Topo membuat dudukan suspensi belakang sehingga bisa mengaplikasikan suspensi monoshock kepunyaan Yamaha Jupiter MX.
Karena ingin menghasilkan karya yang sempurna, Head lamp milik Yamaha FZ6 dicokokan dengan menyesuaikan dudukan yang ada, bukan itu saja untuk menambah kesan motor sport, Topo meletakan stop lamp kepunyaan Yamaha fino dan ditambah knalpot undertail dua buah. "Agar benar-benar seperti motor sport," ujar Topo
Dari Mio ini ada beberapa inovasi yang dilakukan Topo, pengerjaan pun dilanjutkan dengan menempelkan Shock depan kepunyaan Aprilia 250 cc dengan pengaplikasian satu set rem master part brembo pada bagian rem depan dan rem belakang untuk menghentikan laju motor yang mesinnya sudah di bore up menjadi 180 cc ini.
Tidak itu saja, untuk menggilas jalanan Jakarta, motor matic fighter ini dibekali dengan pelek ukuran 14 piaggio X9 pada bagian depan dengan balutan ban battlax 120/60 dan pelek ukuran 13 piaggio X9 pada bagian belakang ditambah balutan ban battlax 140/60 sehingga mengentalkan nuansa sport fighter pada motor matic tersebut.
Hasilnya lumayan Ade mengaku puas banget dengan hasil karya Topo. Sebagai builder kondang sudah memenuhi keinginan Ade yang suka menunggangi motor sport fighter.
"Walaupun hanya motor matic modifikasi ala sport fighter, tapi it’s ok lah! Yang penting motor ini mirip dan nyaman untuk dipakai keseharian apalagi klik banget dengan temanya," ujar Ade.